Powered By Blogger

Jumat, 29 Juli 2011

TATA TERTIB OBSERVASI KEGIATAN OPEN LESSON


Sebelum pengamatan

1. Pengamat & undangan hendaknya datang paling lambat 5 menit sebelum pembelajaran dimulai.
2. Kedatangan tamu di sekolah hendaknya tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa di kelas masing-masing. Karena itu tamu hendaknya tidak ribut, berbicara tidak menimbul kan kebisingan di sekolah.
3. Siapkan buku catatan khusus observasi dan pena. Jika memungkinkan setiap pengamat memperoleh RPP, LKS, dan denah tempat duduk siswa.
4. HP di-silent-kan. Hindari mengirim atau menerima telpon kecuali untuk hal -hal yang mendesak. Juga hindari kesibukan mengirim atau membaca SMS.
5. Usahakan tidak membawa makanan di dalam ruangan.
6. Pastikan agar pada waktu observasi tidak diganggu perasaan ingin buang hajat. Buang air kecil/besar hendaknya dilakukan sebelum pembelajran.
7. Usahakan kelas yang akan digunakan open lesson memiliki sirkulasi udara yang baik.

Selama pengamatan


1. Semua pengamat segera memasuki kelas dengan tertib pada waktu yang ditentukan, sebelum pembelajaran dimulai.

2. Setelah memasuki kelas, pengamat hendaknya tidak l agi berkeinginan keluar masuk kelas.
Tetaplah berada di dalam kelas dan bersiap mengamati siswa belajar.

3. Segera menempati tempat (berdiri) yang memungkinkan dapat memperhatikan perubahan raut wajah dan gerak-gerik siswa ketika belajar. Posisi yang ideal ad alah di sisi kiri atau kanan ruangan kelas, apabila tidak kebagian terpaksa di belakang ruang kelas tapi masih lebih baik dari pada di luar ruangan kelas. Namun bila siswa sedang berdiskusi, pengamat dapat berdiri disamping kelompok untuk mendengarkan disk usi diantara siswa.

4. Pada awalnya, setiap pengamat berlatih mengamati satu kelompok. Kelak jika sudah lebih dari 5 kali observasi, pengamat dapat mengamati beberapa kelompok sehingga dapat mengatahui atmosfir kelas secara keseluruhan.

5. Tidak membantu guru dalam proses pembelajaran dalam bentuk apapun, kecuali memangtim teaching yang diinformasikan saat briefing. Biarlah guru melakukan tugasnya secara mandiri dan
terbebas dari intervensi siapapun.

6. Tidak membantu siswa dalam proses pembelajaran, misalnya mengarahkan pekerjaan siswa.
Jika siswa bertanya kepada pengamat, katakan agar siswa bertanya langsung kepada guru.

7. Tidak mengganggu pandangan guru -siswa selama pembelajaran. Jika pengamat seda ng mendekati kelompok atau berada ditengah -tengah kelas, kemudian tiba-tiba guru ingin memberikan arahan secara klasikal maka segeralah menepi agartidak mengganggu pandangan siswa.

8. Tidak menganggu konsentrasi siswa dalam belajar, misalnya berbicara dengan pengamat lain, keluar masuk ruangan.

9. Jika menggunakan kamera untuk mengambil gambar kegiatan belajar, lampu kilat (flash) hendaknya dimatikan. Kilatan lampu kamera dapat mengg anggu atau menghentikan konsentrasi belajar siswa.

10. Tidak makan, minum, dan merokok di dalam kelas.

11. Ingat fokuskan pengamatan pada siswa belajar.

a. APAKAH SISWA BELAJAR, BAGAIMANA PROSESNYA?

b. ADAKAH SISWA YANG TIDAK BELAJAR, MENGAPA?

c. BAGAIMANA USAH A SISWA MENGHADAPI KESULITAN BELAJAR?

12. Pengamat melakukan pengamatan secara penuh sejak awal sampai akhir pembelajaran.

Tata tertib refleksi

Tempat duduk di ruangan hendaknya ditata membentuk huruf “U”. Dengan demikian memungkinkan semua dapat berintera ksi secara mudah. Moderator dan guru pengajar (guru model) duduk didepan. Semua mencatat isu -isu yang dibahas.

Rambu-rambu untuk moderator

1. Moderator hendaknya orang yang mengikuti proses pembelajaran yang akan direfleksikan.

2. Moderator memperkenalkan diri & membuka diskusi refleksi.

3. Moderator membacakan tata tertib refleksi:

a. Refleksi hendaknya terfokus pada proses belajar siswa (APAKAH SISWA BELAJAR, BAGAIMANA PROSESNYA? ADAKAH SISWA YANG TIDAK BELAJAR, MENGAPA? BAGAIMANA USAHA SISWA MENGHADAPI KESULITAN BELAJAR? APA LESSON LEARNT (manfaat yang dapat diambil) DARI PEMBELAJARAN TERSEBUT)

b. Masalah yang didiskusikan hendaknya masalah nyata berdasar hasil pengamatan selama

proses pembelajran.
c. Masalah yang sudah disampaikan oleh pengamat sebelumnya tidak perlu diulang -ulang. d. Masalah yang disampaikan oleh pengamat sebelumnya boleh dibahas untuk
memperdalam refleksi.

e. Pada akhir refleksi akan disampaikan refleksi akhir oleh dosen pendamping (bila a da).

3. Setelah membacakan tata tertib, moderator memulai diskusi refleksi dengan mengucapkan terima kasih kepada guru yang melaksanakan open lesson dan meminta applause dari peserta.

4. Mempersilahkan guru pengajar melakukan refleksi diri terlebih dahulu. R efleksi diri dapat berupa perasaan sebelum, saat, dan setelah mengajar, ketercapaian skenario pembelajaran yang telah dirancang, kondisi -kondisi khusus yang terjadi pada beberapa siswa saat pembelajaran, dll.

5. Mempersilahkan para pengamat menyampaikan komentar berdasarkan fakta hasil temuan, analisis penyebab, dan alternatifsolusi.

6. Setelah satu orang menyampaikan komentar, moderator mempersilahkan pengamat lain menanggapi komentar tersebut. Sebaiknya, satu masal ah didiskusikan bersama sampai tuntas. Dengan demikian diskusi berlangsung menarik dan mendalam,

7. Moderator memberi kesempatan kepada semua pengamat untuk menyampaikan komentarnya.
Moderator tidak perlu men yimpulkan hasil diskusi karena berba gai alternati f solusi dapat diterapkan pada pembelajaran sehari -hari.

8. Akhirnya moderator memberi kesempatan kepada dosen pendamping untuk melakukan refleksi akhir dan memberi penguatan.

9. Sebelum moderator menutup acara refleksi, moderator mengingatkan tindaklanjut di masing - masing kelas/sekolah dan membawa temuannya untuk berbagi pengalaman pada pertemuan berikutnya.

Rambu-rambu pengamat menyampaikan komentar

1. Komentar yang disampaikan sebaiknya terfokus pada masalah proses belajar siswa , BUKAN
pada aktivitas guru mengajar.

2. Komentar yang disampaikan harus berdasarkan data pengamatan terlebih dahulu, bukan berdasarkan teori dan opini pengamat.

3. Sebaiknya, gunakan kata “pembelajaran kita” untuk mengomentari proses pembelajaran bukan “pembelajran guru A atau guru B”.

4. Gunakan kata yang halus dan bijak selama memberikan komentar dalam refleksi

5. Komentar yang disampaikan sebaiknya jauh dari sifat “menggurui” atau menurut opini/pandangannya sendiri.

6. Jika menyampaikan data tentang siswa belajar, kemukakan MENGAPA hal itu terjadi (ini merupakan interpretasi) dan bagaimana jalan keluarnya (ini merupakan saran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya).

7. Kemukakan juga pelaja ran apa yang dapat dipetik dari pembelajaran tersebut.

1 komentar: