KEPEMIMPINAN
PENDIDIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH
(BY : H. Ikin Zaenal Mutaqin, M.Pd : hiqzal_m@yahoo.co.id)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan di Indonesia pada saat
ini sedang melakukan pembenahan di berbagai bidang untuk mencapai tujuan pendidikan
yang di harapkan. Sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 bab
II pasal 2 dikatakan bahwa: “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.....”. Untuk mewujudkan tujuan tersebut
maka diperlukan pemimpin sekolah ( kepala sekolah) yang berkualitas.
Ada pendapat bahwa “pemimpin
hanya dilahirkan dan tidak diciptakan”. Pendapat di atas mungkin ada benarnya
juga. Beberapa orang memiliki bawaan untuk menjadi pemimpin yang besar
sementara yang lainnya tidak. Tetapi itu semua tidak berarti bahwa seseorang
tidak mempunyai kualitas sebagai seorang pemimpin yang baik dan belajar
kepemimpinan yang efektif.
Mengapa begitu penting untuk
mempelajari karakteristik kepemimpinan yang efektif? Dunia pendidikan saat ini
sangat membutuhkan seorang pemimpin (kepala sekolah) yang kompetitif dan
profesional,m sehingga memiliki keterampilan kepemimpinan adalah suatu hal yang
paling penting untuk ditampilkan.
Beberadaan kepaka sekolah yang
berkualitas sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan pendidikan baik secara
mikro, mezo, maupun makro. Tanpa adanya kehadiran pemimpin yang berkualitas,
akan sulit sekali pendidikan mencapai tujuannya. Keberadaan guru yang
berkualitas tanpa adanya kepala sekolah akan menjadikan pendidikan berjalan
secara terpisah, karena guru dan tata usaha berjalan tanpa adanya sinergi yang
baik
Berdasarkan uraian diatas,
penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan kepemimpinan kependidikan oleh
kepala sekolah pada makalah ini, mudah-mudahan dengan tulisan ini dapat membuka
pikiran kita untuk menjadi pemimpin yang baik dan berkualitas demi mencapai
tujuan pendidkan yang diharpkan.
B. RUMUSAN MASLAH
Berdasarkan hal-hal yang telah
diungkapkan di atas, penulis membuat rumusan masalahsebagai berikut :
1. Bagaimana
kepemimpinan yang berkualitas harus dimiliki oleh kepala sekolah?
2. Bagaimana
implementasi keterampilamn mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan
meberdayakan (4M) yang telah dilakukan?
3. Bagaimana
rencana tindakan yang akan dilaksankan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KETERAMPILAN
KEPEMIMPINAN YANG HARUS DIMILIKI KEPALA SEKOLAH
Kepala sekolah sebagai pemimpin
memiliki tugas dan kewajiban mengarahkan bawahannya kepada suatu komitmen dalam
pelaksanaan tugas. Oleh karena itu seorang kepala sekolah harus senantiasa
mempengaruhi bawahannya untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Keberhasilan
kepemimpinan kepala sekolah dipengaruhin oleh beberapa hal berikut :
a. Kepribadian
yang kuat. Kepala sekolah harus mengembangkan pribadi yang percaya diri,
berani, bersemangat, murah hati dan memiliki kepekaan sosial.
b. Memahami
tujuan pendidikan dengan baik. Pemahaman yang baik merupakan modal utama
seorang kepala sekolah agar dapat menjelaskan kepada guru, TU, siswa dan
pihak-pihak terkait serta menentukan strategi yang tepat untuk mencapainya.
c. Pengetahuan
yang luas. Kepala sekolah harus memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang
tugasnya maupun bidang lainya yang mendukung.
d. Keterampilan
profesional yang terkait dengan tugasnya sebagai kepala sekolah.
Keterampilan profesional seorang
kepala sekolah adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah
yaitu kemampuam mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan (4M) sumber daya pendidikan untuk mencapai
tujuan sekolah. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang bagian demi bagian dari
4M yang harus dimiliki oleh kepala sekolah.
1.
KETERAMPILAN
MEMPENGARUHI
Terampilan mempengaruhi dilihat dari
kemampuan seorang kepala sekolah mengajak bawahannya untuk melaksanakan
kebijakkan yang telah menjadi ketetapan sekolah. Semakin patuh bawahanya
melaksanakan garis kebijakkan sekolah dengan penuh kesadaran,
mengidentifikasikan ketercapaian keterampilan mempengaruhi pada diri kepala
sekolah.
2.
KETERAMPILAN
MENGGERAKKAN
Keterampilan menggerakkan merupakan
kemampuan kepala sekolah agar sumber daya yang ada dapat bekerja dan bersinergi
untuk mencapai tujuan diharapkan. Sumber daya manusia merupakan hal yang unik
karena terdapat keanekaragaman harapan dan keinginan. Oleh karena itu
keterampilan dalam menggerakkan sumber daya harus mempunyai keahlian yang
profesional.
3.
KETERAMPILAN
MENGEMBANGKAN
Pengembangan sekolah sebagai institusi
pendidikan menjadi hal yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah. Olah
karena itu seorang kepala sekolah harus memiliki “sense of development” karena
pengembangan sekolah tidak hanya didasarkan pada teori semata tetapi perlu
adanya teknik dan strategi yang sesuai. Pengembangan sekolah meliputi selain
pengembangan fisik sekolah juga pengembangan non fisik.
4.
KETERAMPILAN
MEMBERDAYAKAN
Memberdayakan
berarti memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal dalam rangka mencapai
tujuan yang diharapkan. Terkait dengan kepemimpinan kepala sekolah dianggap
telah berhasil atau memiliki keterampilan memberdayakan jika terdapat indikator
sebagai berikut : (1). Pemberian tugas
sesuai kompetensi personil (2). Pemanfaatan sumber non SDM telah maksimal oleh
semua warga sekolah (3). Semua personil dibawah naungan pembinaan kepala
sekolah sesuai dengan tupiksinya (4). Tidak ada ketidakmanfaatan potensi SDM
dan non SDM.
B. IMPLEMENTASI KETERAMPILAN MEMPENGARUHI,
MENGGERAKKAN, MENGMBANGKAN DAN MEMBERDAYAKAN (4M)
Seperti yang telah penuliskan
uraikan di atas, bahwa seorang pemimpin yang baik harus mampu mempengaruhi,
menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan sumber pendidikan yang ada. Hal
ini dapat penulis implementasikan berdasarkan pengalaman pada waktu menjadi
wakil kepala sekolah dan pembantu kepala sekolah urusan kurikulum ditempat
penulis bertugas. Berikut ini akan saya uraikan implementasi keterampilan 4M
tersebut.
1. Implementasi Ketrampilan Mempengaruhi
Untuk mencapai tujuan sekolah maka
seorang pemimpin harus mempunyai keterampilan merubah atau membuat orang lain
mau menerima atau menyetujui gagasan/kebijakan yang kita buat bersama. Dengan
demikian seorang kepala sekolah harus bisa mempengaruhi guru dan TU agar
melakukan tupoksinya. Kepala sekolah harus bisa mempengruhi guru/tu supaya yang
tadinya malas membuat administrasi pembelajaran, maka guru/tu tersebut menjadi
mau dan rajin membuat administrasinya. Mempengaruhi siswa agar rajin melakukan
kebersihan lingkungan.
Untuk mempengaruhi guru, tu, dan
siswa agar menerima semua kebijakan yang telah disepakati, maka seorang kepala
sekolah harus mampu membuat semua kelengkapan administrasi, harus memberi
teladan bagi guru, tu dan siswanya. Karena dengan keteladanan yang
diperlihatkan oleh seorang kepala sekolah akan menjadikan panutan bagi mereka,
sehingga akan mudah mempengaruhi guru, tu dan siswa. Sebagai contoh pengalaman
penulis, ketika menjadi wakil kepala sekolah, ketika kita datang lebih awal
kesekolah maka dengan sendirinya guru, tu dan siswa minimal akan dtang ke
sekolah tepat waktu. Dan mereka akan merasa malu jika datang terlambat ke
sekolah. Jadi meberi keteladanan yang baik akan mudah mempengaruhi mereka.
2. Implementasi Keterampilan Menggerakkan
Implementasi keterampilan
menggerakkan yang pernah penulis lakukan diantaranya sebagai berikut :
a.
Bahwa kita sebagai pimpinan harus memperlakukan
mereka sebagai manusia yang memiliki kebebasan berpikir, mengeluarkan pendapat
atau gagasan, memberi penghargaan terhadap prestasi kerja. Dengan demikian maka
guru dan tu akan dengan sendirinya selalu berinovasi, aktif, dan kreatif dalam
menjalankan tupoksinya. Ditunjang dengan reward yang dapat meningkatka etos kerja mereka.
b.
Melakukan kontrol secara kontinu terhadap segala
kebijakkan tanpa menimbulkan kesan mencari kesalahan.
c.
Selalu memberikan motivasi baik secara formal
maupun informal, sehingga akan timbul kesan dihargai oleh pimpinan sehingga
kinerja terbaikkan yang akan mereka tampilkan.
d.
Menjalin komunikasi yang harmonis terhadap semua
gejala tindakan indisipliner (penyelewengan) kebijakkan. Dengan demikian selalu
ada solusi dari masalah yang ada. Sebagai contoh jika ada guru,tu dan siswa
yang terlambat ada baiknya mengetahui alasanya, sehingga tidak menimbulkan
masalah.
Dengan kita melakukan tindakan-tindakan di atas maka
guru, tu dan siswa akan selalu bersinergi (bergerak) dalam mencapai tujuan yang
diharapkan.
3. Implementasi Keterampilan Mengembangkan
Pengalaman implementasi
keterampilan mengembangkan sumber daya pendidikan yang penulis alami sewaktu
menjadi wakil kepala sekolah adalah sebagai berikut :
a.
Bahwa untuk mengembangkan sekolah sebagai
institusi pendidikan meliputi berbagai stakeholder yang meliputi sumber daya
manusia dan fisik/bangunan sekolah. Tetapi menurut hemat penulis yang paling
penting adalah pengembangan sumber daya manusia.
b.
Pengembangan sumber daya manusia dapat melalui
berbagai program peningkatan keprofesiannya seperti melalui diklat, workshop,
mgmp, dan melanjutkan studinya. Jika semua pendidik dan tenaga kependidikan
dapat berkembang menjadi kualitas yang baik, sehingga dapat meningkatkan kinerjanya
sesuai dengan harapan, maka akan melahirkan peserta didik yang juga berkualitas
baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sejalan dengan itu akan meningkat
pula sarana dan prasanana pendukungnya, sehingga pembelajaran lebih
berkualitas.
c.
Pengembangan yang dimiliki oleh kepala sekolah
jangan hanya berfokus pada pengembangan fisik, tetapi harus seimbang bahkan
lebih banyak untuk pengembangan sumber daya manusianya. Karena kualitas
pendidikan bukan hanya dipengaruhi oleh unsur fisik (sarana) saja tetapi unsur
pendidik, tenanaga kependidikan dan peserta didik sebagai input dan output yang
mengidentifikasikan keberhasilan pendidikan pada sebuah instansi pendidikan.
Jadi
jelas bahwa pengembangan sumber daya manusia lebih penting dari pada
pengemangan fisik sekolah karena jika sumber daya manusianya berkembang secara
berkualitas maka fisik/sarana sekolah akan secara otomatis berkembang juga.
4. Inplementasi Keterampilan Memberdayakan
Implementadi keterampilan
memberdayakan sumber daya pendidikan yang penulis pernah alami mencakup
beberapa hal berikut :
a.
Kepala sekolah harus mampu mengidentifikasi
guru, tu dan siswa yang mempunyai potensi. Dimana guru/tu tersebut dapat dapat
menjalankan tupoksinya secara optimal sesuai dengan kemampuan dan keahlianya.
Dengan kata lain seorang kepala sekolah jika memberikan tugas (misal : panitia
PPDB, UN, UAS, UKK dll) harus sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru/tu yang bersangkutan bukan
berdasarkan daftar urutan kepangkatan.
b.
Kepala sekolah harus dapat menfaatkan sumber non
sumber daya manusia seoptimal mungkin oleh semua warga sekolah. Misalnya jika
sekolah memiliki jaringan internet (wifi) maka fasilitas tersebut harus dapat
dimanfaatkan oleh semua warga sekolah sehingga dapat menunjang keberhasilan
tujuan pendidikan sekolah tersebut.
c.
Terkait hal di atas dalam memberdayakan sumber
daya pendidikan yang ada, perlu adanya analisis yang baik terhadappeta kekuatan
yang ada, prinsip “right man in right
place” harus menjadidasar dalam pembagian tugas dan lakukan evaluasi terhadap
kinerja personal untuk mengetahui kelemahan personil yang diberu tugas.
C. RENCANA TINDAKAN YANG DILAKUKAN
Rencana tindakan kepemimpinan yang
akan dilaksanan harus relevan, komprehensif, aplikatif dan tidak menyimpangdari
aturan kepijakan pemerintah. Rencana tindakan yang akan dilakukan terdiri dari
dua bagian yaitu : (1) Rencana tindakan berdasarkan deskripsi pemaparan
sebelumya (berdasarkan pengalaman penulis) (2) Rencana tindakan untuk
meningkatkan kualitas sekolah tempat nanti bertugas sebagai kepala sekolah.
Pembahasanya meliputi : rencana tindakan, alasan memilih progran, dan
langkah-langkah pelaksanaan rencana tindakan.
1. Rencana Tindakan Berdasarkan Pengalaman
Penulis
Berdasarkan
analisis terhadap kekuatan dan kelemahan sekolah, maka penulis menyusun suatu
rencana atau program yang seharusnya dilaksnakan. Dimana progran tersebut bisa
mengoptimalkan kekuatan dan peluang yang ada untuk mengeliminir kelemahan dan
acaman sedemikian sehingga menjadi kekuatan.
a.
Rencana Tindakan/program
·
Memfasilitasi pendidik dan tenaga kependidikan
yang akan meningkatan kualifikasi pendidikanya dengan subsidi. Besaran subsidi
disesuaikan dengan pertimbangan logis.
·
Workshop peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan.
·
Diklat-diklat peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan
·
Seminar peningkatan keprofesian pendidikan dan
tenaga kependidikan
·
Pembinaan rutin setiap minggu
·
Penguatan program komite
·
Analisis kebutuhan stakeholder melalui
penjaringan harapan terhadap masyarakat
·
Open administrasi
·
Pembentukan tim pembinaan lomba bidang kurikuler
dan ekstrakurikuler
b.
Alasan Memilih Program
·
Bahwa dunia pendidikan pada saat ini memasuki
persaianagn global, untuk itu perlu disiapkan personil dengan kualifikasi akademik yang berkualitas.
·
Selain memiliki kualifikasi sesuai dengan
standar pendidik dan tenaga kependidikan, guru dan tu juga harus mengikuti
perkembangan pendidikan yang terkini. Untuk itu guru/tu perlu mengikuti
berbagai workshop, diklat, dan seminar yang berkaitan dengan peningkatan
keprofesiannya.
·
Program pembinaan setiap minggu untuk
mengevaluasi kinerja personil, baik keberhasilan maupun kendala-kendala yang
dihadapi sehingga bisa dicarikan solusi yang cepat dan tepat. Selain itu untuk
menjaga komunikasi yang harmonis.
·
Dengan open administrasi akan menjaga kesalahpahaman
antara kepala sekolah dan personil.
·
Indikator nama baik sekolah dapat dilihat dari
perstasi sekolah baik perstasi bidang akademik maupun prestasi non akademik.
Untuk itu perlu dibuat tim pembina untuk pembinaan prestasi.
c.
Langkah-langkah Pelaksanaan Program
·
Mengidentifikasi guru/tu yang belum mencapai
kulifikasi akdemik.
·
Mengikutsertakan guru/tu dalam berbagai
workshop, diklat, dan seminar
·
Membuat jadwal pembinaan personil tiap minggu
·
Mendatang pelatih khusus baik tim olimpiade
sains maupun pelatih ekstrakulikuler.
2.
Rencana
Tindakan Untuk Meningkatkan Kualitas Sekolah di Tempat Tugas
Jika penulis menjadi kepala
sekolah, maka untuk membuat rencana/tindakan yang pertama kali penulis lakukan
adalah melihat dan mendeskriksikan kondisi sekolah. Hal-hal yang akan
dilaksnakan adalah sebagai berikut:
a.
Rencana program yang akan dibuat
·
Membuat profil sekolah
·
Menyususan visi dan misi sekolah
·
Analisis SWOT
·
Penyusunan program
b.
Alasan memilih program
·
Dengan membuat profil sekolah kita bisa
mengetahui kondisi sekolah tempat bertugas, sehingga kita bisa mengetahui
lokasi, kondisi daerah sekitar, keadaan personil, sarana dan dan prasarana,
keadaan siswa dan indikator lainnya yang menerangkan keadaan sekolah.
·
Penyususnan visi dan misi sangat penpin sebagai
cita-cita dan harapan sekolah yang kita pimpion mau seperti apa.
·
Tujuan sekolah merupakan kepentingan bersama
dalam menjadikan sekolah berakulitan yang kita harapkan bersama
·
Program-program lain juga haru kita buat untuk
mewujudkan visi, misi dan tujuan bersama
c.
Langkah-langkah pelaksanaan program
·
Mengidentifikasi sumber daya manusia
(guru/tu/siswa)
·
Mengidentifikasi sarana dan prasarana yang
mendukung.
·
Menyiapakan rencana program-progran yang akan
dikerjakan.
BAB III
PENUTUP
Sebagai kesimpulan dari pembahahan masalah tentang
kepemimpinan pendidikan oleh kepala sekolah dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Seorang
kepala sekolah harus memiliki potensi kepemimpinan yang memuaskan diharapkan
dapat menciptakan kondisi baru di sekolah dan masyarakat pendidikan secara luas.
2. Kepala
sekolah harus memiliki ketempilan sebagai seorang peminpin diantaranya adalah
keterampilan mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan sumber
pendidikan yang ada.
Kepala sekolah harus memiliki pengetahuan tentang
organisasi sekolag, kemampuan mengevaluasi, kemampuan merencanakan, pemantau
proses, menyususn alternatif tindak lanjut dan memutuskan langkah yang terbaik
untuk meningkatkan kualitan pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar