Powered By Blogger

Jumat, 23 Januari 2015

Makalah Cakep 2014

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH
(BY : H. Ikin Zaenal Mutaqin, M.Pd : hiqzal_m@yahoo.co.id)


BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan di Indonesia pada saat ini sedang melakukan pembenahan di berbagai bidang untuk mencapai tujuan pendidikan yang di harapkan. Sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 2 dikatakan bahwa: “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.....”. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka diperlukan pemimpin sekolah ( kepala sekolah) yang berkualitas.
Ada pendapat bahwa “pemimpin hanya dilahirkan dan tidak diciptakan”. Pendapat di atas mungkin ada benarnya juga. Beberapa orang memiliki bawaan untuk menjadi pemimpin yang besar sementara yang lainnya tidak. Tetapi itu semua tidak berarti bahwa seseorang tidak mempunyai kualitas sebagai seorang pemimpin yang baik dan belajar kepemimpinan yang efektif.
Mengapa begitu penting untuk mempelajari karakteristik kepemimpinan yang efektif? Dunia pendidikan saat ini sangat membutuhkan seorang pemimpin (kepala sekolah) yang kompetitif dan profesional,m sehingga memiliki keterampilan kepemimpinan adalah suatu hal yang paling penting untuk ditampilkan.
Beberadaan kepaka sekolah yang berkualitas sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan pendidikan baik secara mikro, mezo, maupun makro. Tanpa adanya kehadiran pemimpin yang berkualitas, akan sulit sekali pendidikan mencapai tujuannya. Keberadaan guru yang berkualitas tanpa adanya kepala sekolah akan menjadikan pendidikan berjalan secara terpisah, karena guru dan tata usaha berjalan tanpa adanya sinergi yang baik
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan kepemimpinan kependidikan oleh kepala sekolah pada makalah ini, mudah-mudahan dengan tulisan ini dapat membuka pikiran kita untuk menjadi pemimpin yang baik dan berkualitas demi mencapai tujuan pendidkan yang diharpkan.

B.      RUMUSAN MASLAH
Berdasarkan hal-hal yang telah diungkapkan di atas, penulis membuat rumusan masalahsebagai berikut :
1.       Bagaimana kepemimpinan yang berkualitas harus dimiliki oleh kepala sekolah?
2.       Bagaimana implementasi keterampilamn mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan meberdayakan (4M) yang telah dilakukan?
3.       Bagaimana rencana tindakan yang akan dilaksankan?

BAB II
PEMBAHASAN

A.        KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN YANG HARUS DIMILIKI KEPALA SEKOLAH
Kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki tugas dan kewajiban mengarahkan bawahannya kepada suatu komitmen dalam pelaksanaan tugas. Oleh karena itu seorang kepala sekolah harus senantiasa mempengaruhi bawahannya untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah dipengaruhin oleh beberapa hal berikut :
a.       Kepribadian yang kuat. Kepala sekolah harus mengembangkan pribadi yang percaya diri, berani, bersemangat, murah hati dan memiliki kepekaan sosial.
b.      Memahami tujuan pendidikan dengan baik. Pemahaman yang baik merupakan modal utama seorang kepala sekolah agar dapat menjelaskan kepada guru, TU, siswa dan pihak-pihak terkait serta menentukan strategi yang tepat untuk mencapainya.
c.       Pengetahuan yang luas. Kepala sekolah harus memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang tugasnya maupun bidang lainya yang mendukung.
d.      Keterampilan profesional yang terkait dengan tugasnya sebagai kepala sekolah.
Keterampilan profesional seorang kepala sekolah adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah yaitu kemampuam mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan  (4M) sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan sekolah. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang bagian demi bagian dari 4M yang harus dimiliki oleh kepala sekolah.
1.         KETERAMPILAN MEMPENGARUHI
Terampilan mempengaruhi dilihat dari kemampuan seorang kepala sekolah mengajak bawahannya untuk melaksanakan kebijakkan yang telah menjadi ketetapan sekolah. Semakin patuh bawahanya melaksanakan garis kebijakkan sekolah dengan penuh kesadaran, mengidentifikasikan ketercapaian keterampilan mempengaruhi pada diri kepala sekolah.
2.         KETERAMPILAN MENGGERAKKAN
Keterampilan menggerakkan merupakan kemampuan kepala sekolah agar sumber daya yang ada dapat bekerja dan bersinergi untuk mencapai tujuan diharapkan. Sumber daya manusia merupakan hal yang unik karena terdapat keanekaragaman harapan dan keinginan. Oleh karena itu keterampilan dalam menggerakkan sumber daya harus mempunyai keahlian yang profesional.
3.         KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN
Pengembangan sekolah sebagai institusi pendidikan menjadi hal yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah. Olah karena itu seorang kepala sekolah harus memiliki “sense of development” karena pengembangan sekolah tidak hanya didasarkan pada teori semata tetapi perlu adanya teknik dan strategi yang sesuai. Pengembangan sekolah meliputi selain pengembangan fisik sekolah juga pengembangan non fisik.
4.         KETERAMPILAN MEMBERDAYAKAN
Memberdayakan berarti memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Terkait dengan kepemimpinan kepala sekolah dianggap telah berhasil atau memiliki keterampilan memberdayakan jika terdapat indikator sebagai berikut : (1).  Pemberian tugas sesuai kompetensi personil (2). Pemanfaatan sumber non SDM telah maksimal oleh semua warga sekolah (3). Semua personil dibawah naungan pembinaan kepala sekolah sesuai dengan tupiksinya (4). Tidak ada ketidakmanfaatan potensi SDM dan non SDM.

B.    IMPLEMENTASI KETERAMPILAN MEMPENGARUHI, MENGGERAKKAN, MENGMBANGKAN DAN MEMBERDAYAKAN (4M)
Seperti yang telah penuliskan uraikan di atas, bahwa seorang pemimpin yang baik harus mampu mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan sumber pendidikan yang ada. Hal ini dapat penulis implementasikan berdasarkan pengalaman pada waktu menjadi wakil kepala sekolah dan pembantu kepala sekolah urusan kurikulum ditempat penulis bertugas. Berikut ini akan saya uraikan implementasi keterampilan 4M tersebut.
1.       Implementasi Ketrampilan Mempengaruhi
Untuk mencapai tujuan sekolah maka seorang pemimpin harus mempunyai keterampilan merubah atau membuat orang lain mau menerima atau menyetujui gagasan/kebijakan yang kita buat bersama. Dengan demikian seorang kepala sekolah harus bisa mempengaruhi guru dan TU agar melakukan tupoksinya. Kepala sekolah harus bisa mempengruhi guru/tu supaya yang tadinya malas membuat administrasi pembelajaran, maka guru/tu tersebut menjadi mau dan rajin membuat administrasinya. Mempengaruhi siswa agar rajin melakukan kebersihan lingkungan.
Untuk mempengaruhi guru, tu, dan siswa agar menerima semua kebijakan yang telah disepakati, maka seorang kepala sekolah harus mampu membuat semua kelengkapan administrasi, harus memberi teladan bagi guru, tu dan siswanya. Karena dengan keteladanan yang diperlihatkan oleh seorang kepala sekolah akan menjadikan panutan bagi mereka, sehingga akan mudah mempengaruhi guru, tu dan siswa. Sebagai contoh pengalaman penulis, ketika menjadi wakil kepala sekolah, ketika kita datang lebih awal kesekolah maka dengan sendirinya guru, tu dan siswa minimal akan dtang ke sekolah tepat waktu. Dan mereka akan merasa malu jika datang terlambat ke sekolah. Jadi meberi keteladanan yang baik akan mudah mempengaruhi mereka.
2.       Implementasi Keterampilan Menggerakkan
Implementasi keterampilan menggerakkan yang pernah penulis lakukan diantaranya sebagai berikut :
a.       Bahwa kita sebagai pimpinan harus memperlakukan mereka sebagai manusia yang memiliki kebebasan berpikir, mengeluarkan pendapat atau gagasan, memberi penghargaan terhadap prestasi kerja. Dengan demikian maka guru dan tu akan dengan sendirinya selalu berinovasi, aktif, dan kreatif dalam menjalankan tupoksinya. Ditunjang dengan reward yang dapat meningkatka  etos kerja mereka.
b.      Melakukan kontrol secara kontinu terhadap segala kebijakkan tanpa menimbulkan kesan mencari kesalahan.
c.       Selalu memberikan motivasi baik secara formal maupun informal, sehingga akan timbul kesan dihargai oleh pimpinan sehingga kinerja terbaikkan yang akan mereka tampilkan.
d.      Menjalin komunikasi yang harmonis terhadap semua gejala tindakan indisipliner (penyelewengan) kebijakkan. Dengan demikian selalu ada solusi dari masalah yang ada. Sebagai contoh jika ada guru,tu dan siswa yang terlambat ada baiknya mengetahui alasanya, sehingga tidak menimbulkan masalah.
Dengan kita melakukan tindakan-tindakan di atas maka guru, tu dan siswa akan selalu bersinergi (bergerak) dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
3.    Implementasi Keterampilan Mengembangkan
Pengalaman implementasi keterampilan mengembangkan sumber daya pendidikan yang penulis alami sewaktu menjadi wakil kepala sekolah adalah sebagai berikut :
a.       Bahwa untuk mengembangkan sekolah sebagai institusi pendidikan meliputi berbagai stakeholder yang meliputi sumber daya manusia dan fisik/bangunan sekolah. Tetapi menurut hemat penulis yang paling penting adalah pengembangan sumber daya manusia.
b.      Pengembangan sumber daya manusia dapat melalui berbagai program peningkatan keprofesiannya seperti melalui diklat, workshop, mgmp, dan melanjutkan studinya. Jika semua pendidik dan tenaga kependidikan dapat berkembang menjadi kualitas yang baik, sehingga dapat meningkatkan kinerjanya sesuai dengan harapan, maka akan melahirkan peserta didik yang juga berkualitas baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sejalan dengan itu akan meningkat pula sarana dan prasanana pendukungnya, sehingga pembelajaran lebih berkualitas.
c.       Pengembangan yang dimiliki oleh kepala sekolah jangan hanya berfokus pada pengembangan fisik, tetapi harus seimbang bahkan lebih banyak untuk pengembangan sumber daya manusianya. Karena kualitas pendidikan bukan hanya dipengaruhi oleh unsur fisik (sarana) saja tetapi unsur pendidik, tenanaga kependidikan dan peserta didik sebagai input dan output yang mengidentifikasikan keberhasilan pendidikan pada sebuah instansi pendidikan.
Jadi jelas bahwa pengembangan sumber daya manusia lebih penting dari pada pengemangan fisik sekolah karena jika sumber daya manusianya berkembang secara berkualitas maka fisik/sarana sekolah akan secara otomatis berkembang juga.
4.       Inplementasi Keterampilan Memberdayakan
Implementadi keterampilan memberdayakan sumber daya pendidikan yang penulis pernah alami mencakup beberapa hal berikut :
a.       Kepala sekolah harus mampu mengidentifikasi guru, tu dan siswa yang mempunyai potensi. Dimana guru/tu tersebut dapat dapat menjalankan tupoksinya secara optimal sesuai dengan kemampuan dan keahlianya. Dengan kata lain seorang kepala sekolah jika memberikan tugas (misal : panitia PPDB, UN, UAS, UKK dll)  harus sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru/tu yang bersangkutan bukan berdasarkan daftar urutan kepangkatan.
b.      Kepala sekolah harus dapat menfaatkan sumber non sumber daya manusia seoptimal mungkin oleh semua warga sekolah. Misalnya jika sekolah memiliki jaringan internet (wifi) maka fasilitas tersebut harus dapat dimanfaatkan oleh semua warga sekolah sehingga dapat menunjang keberhasilan tujuan pendidikan sekolah tersebut.
c.       Terkait hal di atas dalam memberdayakan sumber daya pendidikan yang ada, perlu adanya analisis yang baik terhadappeta kekuatan yang ada, prinsip “right man in right place” harus menjadidasar dalam pembagian tugas dan lakukan evaluasi terhadap kinerja personal untuk mengetahui kelemahan personil yang diberu tugas.

C.    RENCANA TINDAKAN YANG DILAKUKAN

Rencana tindakan kepemimpinan yang akan dilaksanan harus relevan, komprehensif, aplikatif dan tidak menyimpangdari aturan kepijakan pemerintah. Rencana tindakan yang akan dilakukan terdiri dari dua bagian yaitu : (1) Rencana tindakan berdasarkan deskripsi pemaparan sebelumya (berdasarkan pengalaman penulis) (2) Rencana tindakan untuk meningkatkan kualitas sekolah tempat nanti bertugas sebagai kepala sekolah. Pembahasanya meliputi : rencana tindakan, alasan memilih progran, dan langkah-langkah pelaksanaan rencana tindakan.
1.    Rencana Tindakan Berdasarkan Pengalaman Penulis
Berdasarkan analisis terhadap kekuatan dan kelemahan sekolah, maka penulis menyusun suatu rencana atau program yang seharusnya dilaksnakan. Dimana progran tersebut bisa mengoptimalkan kekuatan dan peluang yang ada untuk mengeliminir kelemahan dan acaman sedemikian sehingga menjadi kekuatan.
a.    Rencana Tindakan/program
·      Memfasilitasi pendidik dan tenaga kependidikan yang akan meningkatan kualifikasi pendidikanya dengan subsidi. Besaran subsidi disesuaikan dengan pertimbangan logis.
·      Workshop peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
·      Diklat-diklat peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
·      Seminar peningkatan keprofesian pendidikan dan tenaga kependidikan
·      Pembinaan rutin setiap minggu
·      Penguatan program komite
·      Analisis kebutuhan stakeholder melalui penjaringan harapan terhadap masyarakat
·      Open administrasi
·      Pembentukan tim pembinaan lomba bidang kurikuler dan ekstrakurikuler
b.    Alasan Memilih Program
·      Bahwa dunia pendidikan pada saat ini memasuki persaianagn global, untuk itu perlu disiapkan personil  dengan kualifikasi akademik yang berkualitas.
·      Selain memiliki kualifikasi sesuai dengan standar pendidik dan tenaga kependidikan, guru dan tu juga harus mengikuti perkembangan pendidikan yang terkini. Untuk itu guru/tu perlu mengikuti berbagai workshop, diklat, dan seminar yang berkaitan dengan peningkatan keprofesiannya.
·      Program pembinaan setiap minggu untuk mengevaluasi kinerja personil, baik keberhasilan maupun kendala-kendala yang dihadapi sehingga bisa dicarikan solusi yang cepat dan tepat. Selain itu untuk menjaga komunikasi yang harmonis.
·      Dengan open administrasi akan menjaga kesalahpahaman antara kepala sekolah dan personil.
·      Indikator nama baik sekolah dapat dilihat dari perstasi sekolah baik perstasi bidang akademik maupun prestasi non akademik. Untuk itu perlu dibuat tim pembina untuk pembinaan prestasi.
c.     Langkah-langkah Pelaksanaan Program
·      Mengidentifikasi guru/tu yang belum mencapai kulifikasi akdemik.
·      Mengikutsertakan guru/tu dalam berbagai workshop, diklat, dan seminar
·      Membuat jadwal pembinaan personil tiap minggu
·      Mendatang pelatih khusus baik tim olimpiade sains maupun pelatih ekstrakulikuler.
2.         Rencana Tindakan Untuk Meningkatkan Kualitas Sekolah di Tempat Tugas
Jika penulis menjadi kepala sekolah, maka untuk membuat rencana/tindakan yang pertama kali penulis lakukan adalah melihat dan mendeskriksikan kondisi sekolah. Hal-hal yang akan dilaksnakan adalah sebagai berikut:
a.       Rencana program yang akan dibuat
·           Membuat profil sekolah
·           Menyususan visi dan misi sekolah
·           Analisis SWOT
·           Penyusunan program
b.      Alasan memilih program
·           Dengan membuat profil sekolah kita bisa mengetahui kondisi sekolah tempat bertugas, sehingga kita bisa mengetahui lokasi, kondisi daerah sekitar, keadaan personil, sarana dan dan prasarana, keadaan siswa dan indikator lainnya yang menerangkan keadaan sekolah.
·           Penyususnan visi dan misi sangat penpin sebagai cita-cita dan harapan sekolah yang kita pimpion mau seperti apa.
·           Tujuan sekolah merupakan kepentingan bersama dalam menjadikan sekolah berakulitan yang kita harapkan bersama
·           Program-program lain juga haru kita buat untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan bersama
c.         Langkah-langkah pelaksanaan program
·           Mengidentifikasi sumber daya manusia (guru/tu/siswa)
·           Mengidentifikasi sarana dan prasarana yang mendukung.
·           Menyiapakan rencana program-progran yang akan dikerjakan.

BAB III
PENUTUP
Sebagai kesimpulan dari pembahahan masalah tentang kepemimpinan pendidikan oleh kepala sekolah dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.       Seorang kepala sekolah harus memiliki potensi kepemimpinan yang memuaskan diharapkan dapat menciptakan kondisi baru di sekolah dan masyarakat pendidikan secara luas.
2.       Kepala sekolah harus memiliki ketempilan sebagai seorang peminpin diantaranya adalah keterampilan mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan sumber pendidikan yang ada.
Kepala sekolah harus memiliki pengetahuan tentang organisasi sekolag, kemampuan mengevaluasi, kemampuan merencanakan, pemantau proses, menyususn alternatif tindak lanjut dan memutuskan langkah yang terbaik untuk meningkatkan kualitan pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar